- Back to Home »
- Partai Komunis Indonesia (PKI)
Posted by : Fetri
Kamis, 21 Maret 2013
PARTAI KOMUNIS INDONESIA
Pada masa sebelum Perang Dunia I, paham
komunis masuk ke Indonesia dibawa oleh seorang pimpinan buruh Negeri Belanda
bernama H.J.F.M. Sneevliet. Ia adalah anggota Partai Buruh Sosial
Demokrat atau Sociaal Democratische Arbeiderspartij. Semula ia tinggal
di Surabaya sebagai staf redaksi sebuah surat kabar kemudian dipindahkan ke
Semarang dan menjadi sekretaris pada Semarangse Handelsblad.
Semarang.
H.J.F.M.
Pada tanggal 9
Mei 1914, Sneevliet bersama rekan-rekannya, J.A. Brandsteder, H.W. Dekker dan
P. Bergsma, mendirikan organisasi yang dinamakan Indische Sociaal Democratische
Vereeniging (ISDV) di Semarang pada tanggal 4 Mei 1914. . Haluan organisasi ini adalah Marxisme.
Namun ternyata, ajaran komunis kurang mendapat respons
dari masyarakat, maka untuk mencari
anggota, mereka menyusup ke tubuh partai-partai lain. Namun usaha ini tidak
berhasil, sehingga mereka mendekati Insulinde, maka diarahkan ke dalam Sarekat
Islam melalui tokoh
Semaun dan Darsono. Taktik ini berhasil, sehingga SI pecah
menjadi dua kubu, Infiltrasi dapat dengan mudah dilakukan karena ada
beberapa faktor berikut :
a.
Adanya kemelut dalam tubuh SI, di mana pemerintah Belanda
lebih
memberi pengakuan kepada cabang Sarekat Islam lokal.
b.
Adanya disiplin partai dalam SI, di mana anggota SI yang
merangkap
anggota ISDV harus keluar dari SI. Akibatnya SI
terpecah
menjadi SI Merah dan SI Putih. dan muncullah pemimpin ranting dalam ISDV yang
berhaluan marxis seperti Semaun dan Darsono.
Pada tanggal 23 Mei 1920, oleh Baars,
Bergsma, dan Semaun beserta kawankawannya, ISDV diubah menjadi Partai Komunis
Hindia. Kemudian pada bulan Desember 1920, Partai ini diubah menjadi Partai
Komunis Indonesia (PKI).
Susunan pengurus baru organisasi ini, antara
lain Semaun sebagai ketua, Darsono sebagai wakil ketua, Bergsma sebagai
sekretaris, Dekker sebagai bendahara, Baars, Sugono, dan lain-lain sebagai
anggota pengurus.
Setelah berhasil menyusup dalam tubuh
SI, jumlah anggota
faktor yang menyebabkan PKI berkembang
pesat.
a. Propagandanya yang sangat menarik.
b. Memiliki pemimpin yang berjiwa
kerakyatan.
c. Pandai merebut massa rakyat yang
tergabung dalam partai lain.
d. Sikapnya yang tegas terhadap pemerintah
kolonial dan kapitalis.
e. Di kalangan rakyat terdapat harapan
bahwa PKI bisa menggantikan
Ratu Adil.
Organisasi PKI makin kuat ketika pada
bulan
Februari 1923 Darsono kembali dari
Moskow. Ditambah dengan bergabungnya
tokoh-tokoh seperti Alimin Prawirodirdjo (pemimpin SI merah) dan Musso (dari
PKI cabang Jakarta).
Setelah merasa kuat, PKI melakukan
aksinya dengan mengobarkan pemberontakan di Jakarta pada tanggal 13 November
1926, disusul dengan tindakan kekerasan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa
Timur serta pemberontakan di Sumatra Barat
pada tanggal 1 Januari 1927.
Pemberontakan ini dapat ditumpas oleh Pemerintah Hindia Belanda. Pemberontakan
PKI ini merupakan tindakan yang sia-sia karena massa PKI sama sekali tidak siap
di samping organisasinya masih kacau.
Pemberontakan PKI ini mengakibatkan
korban ribuan rakyat dihasut untuk ikut serta dalam pemberontakan sehingga
sekitar 13.000 orang ditangkap oleh pemerintah belanda, mereka yang dihukum
sejumlah 4.500 orang, dan yang dibuang ke Tanah Merah, Digul Atas, Irian Jaya
sekitar 1.300 orang.
Selanjutnya Oleh Pemerintah Hindia Belanda, PKI
dinyatakan sebagai partai terlarang, ditambah Akibat pemberontakan yang gagal ini pemerintah
colonial makin bertindak keras dan tegas terhadap organisasi-organisasi pergerakan
nasional yang ada pada saat itu.
Akibat buruk lainnya yang menimpa perjuangan bangsa
Indonesia akibat pemberontakan PKI
adalah berupa penindasan yang luar biasaterhadap para pemimpin perjuangan.
Itulah suatu tindakan PKI yang merugikan perjuangan bangsa Indonesia secara
keseluruhan.
Walaupun PKI dinyatakan sebagai partai
terlarang tetapi secara ilegal mereka masih melakukan kegiatan politiknya.
Semaun, Darsono, dan Alimin meneruskan propaganda untuk tetap memperjuangkan
aksi revolusioner di Indonesia.