TSUNAMI
Tsunami
I.
Definisi Tsunami
Pengertian
tsunami menurut bahasanya berasal dari jepang yang berarti, Tsu berarti
"pelabuhan", dan name berarti "gelombang",
sehingga tsunami dapat diartikan sebagai "gelombang
pelabuhan". Istilah ini pertama kali muncul di kalangan nelayan Jepang.
Karena panjang gelombang tsunami sangat besar, pada saat berada di tengah laut,
para nelayan tidak merasakan adanya gelombang ini. Namun setibanya kembali ke
pelabuhan, mereka mendapati wilayah di sekitar pelabuhan tersebut rusak parah.
Karena itulah mereka menyimpulkan bahwa gelombang tsunami hanya timbul di
wilayah sekitar pelabuhan, dan tidak di tengah lautan yang dalam. Tsunami juga
sering disangka sebagai gelombang air pasang. Ini karena saat mencapai daratan,
gelombang ini memang lebih menyerupai air pasang yang tinggi daripada
menyerupai ombak biasa yang mencapai pantai secara alami oleh tiupan angin.
Namun sebenarnya gelombang tsunami sama sekali tidak berkaitan dengan peristiwa
pasang surut air laut. Karena itu untuk menghindari pemahaman yang salah, para
ahli oseanografi sering menggunakan istilah gelombang laut seismik (seismic
sea wave)
Hubungan
antara Tsunami dengan Fisika
Peristiwa Gelombang
Tsunami bisa dijelaskan menggunakan Fisika yaitu penjalaran gelombang secara
transversal atau Tegak lurus denganarah rambatannya. Ketinggian gelombang
tsunami sangat dipengaruhi oleh panjang gelombang. Sebuah tsunami memiliki
panjang gelombang ratusan km, berperilaku sebagai gelombang air-dangkal yaitu
sebuah gelombang ketika perbandingan kedalaman air dengan panjanggelombangnya,
lebih kecil dari 0,05. Rumus kecepatan gelombang air-dangkal adalah : v =√(g.d)
• g (Percepatan gravitasi) • d (Kedalaman air) • v (Kecepatan gelombang
air-dangkal)
Namun
energi yang dikandung gelombang tsunami tidaklah berkurang banyak. Ini sesuai
hubungan laju energi yang hilang (energi loss rate) yaitu “gelombang berjalan
berbanding terbalik dengan panjanggelombangnya”, dengan kata lain “semakin
besar panjang gelombangnyamaka semakin sedikit energi yang hilang”, sehingga
energi yangdikandung tsunami bisa dianggap konstan. Karena energinya konstan,
berkurangnya kecepatan akan membuatketinggian gelombang (amplitudo) bertambah.
Ilmuwan mencatat dengankecepatan 1.000 km/jam menuju pantai, tinggi gelombang
bisamengalami kenaikan sampai 30 meter. Teori lain juga menjelaskan bahwa
semakin dangkal lautnya, makagelombang akan melambat dan meninggi. Hal ini
dikarenakan bagiandepan gelombang melambat dan terdorong oleh bagian
belakanggelombang sehingga meninggi
.
Kecepatan Tsunami Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer
per jam di lautan dalam dan dapat melanda daratan dengan ketinggian gelombang
mencapai 30 m lebih. Magnitudo Tsunami yang terjadi di Indonesia berkisar
antara
1,5-4,5 skala Imamura, dengan tinggi gelombang maksimum yang mencapai pantai
berkisar antara 4 - 24 meter dan jangkauan gelombang ke daratan berkisar antara
50 sampai 200 meter dari garis pantai.
Penyebab terjadinya tsunami
1. Gunung
Berapi (Vulkanik) Tsunami juga disebabkan oleh Gunung Berapi aktif yang berada
didasar laut. Ketika Gunung Berapi meletus, letusan vulkaniknya yang cukupbesar
membuat kolom air naik dan menimbulkan tsunami. Gelombang tsunami tersebut
terbentuk akibat perpindahan massa airyang bergerak di bawah pengaruh gravitasi
untukmencapai keseimbangan dan bergerak di lautan. Besar kecilnya tsunami yang
terjadi, tergantung dari besar kecilnya letusan gunung api tersebut. Di
Indonesia, yang paling terkenal adalah letusan Gunung Krakatau (1883)
2.
Gempa bumi (Tektonik) Gempa bumi
Tektonik disebabkan karena adanya pergeseranlempeng bumi. Gempa bumi ini dapat
menimbulkan gelombang yangcukup besar (Tsunami), tergantung dari kekuatan gempa
dan besarnyaarea patahan yang terjadi. Jenis patahan yang menimbulkan tsunamiadalah
Patahan turun (Normal fault) dan Patahan naik (Thrush fault). Tsunami dapat
terbentuk manakala lantai samudera berubahbentuk secara vertikal dan
memindahkan air yang berada di atasnya.Kejadian ini biasa terjadi di daerah
pertemuan lempeng yang disebutsubduksi. Gempa bumi di daerah subduksi ini
sangat efektif untukmenghasilkan gelombang tsunami dimana Lempeng Samudera slip
dibawah Lempeng Kontinen. Proses ini disebut juga dengan subduksi.